Sejak
pertengahan tahun 2012 aku suka naik kendaraan umum Transmusi (meski
gak tiap hari).
Dibanding bus biasa, ini lebih nyaman dan aman. Ga ada
asap rokok, sampah, pengamen, penjahat, dll. Oleh karena itu isinya kebanyakan penumpang wanita ̷l̷a̷n̷s̷i̷a̷ .
Ongkosnya sekitar 3500 rupiah, dan kalo transit (nyambung) ga usah
bayar lagi.
Tahun 2013 mulai diberlakukan sistem tapping card (Smart card) seharga 20rb (sudah termasuk isi voucher 20rb),
penumpang ga bisa bayar cash tapi harus membeli voucher dgn kelipatan
minimal 10rb.
Ongkosnya pun naik menjadi 4000-4500 rupiah.
Beberapa minggu lalu aku naik Transmusi karena kangen ̷s̷a̷m̷a̷ ̷p̷e̷t̷u̷g̷a̷s̷n̷y̷a̷ liat suasananya..
Dan ternyataaaa....
Smart card ku ga bisa digunain lagi pemirsaaaa!!!!
Smart card ku ga bisa digunain lagi pemirsaaaa!!!!
Padahal isi masih
20rb >.<
Kata petugasnya, skrg sistem tapping di stop dgn alasan mesin sering rusak. Jadi pembayarannya secara manual pake karcis kaya pertama kali beroperasi.
Kata petugasnya, skrg sistem tapping di stop dgn alasan mesin sering rusak. Jadi pembayarannya secara manual pake karcis kaya pertama kali beroperasi.
Ongkosnya naik lagi menjadi 5rb.
Aku sbenernya suka pake smart card sih, karena lebih simpel dan kesannya
kaya negara maju banget (canggih gitu hehe).
Tapi gapapa deh, mau pake smart card, karcis, ̷s̷i̷d̷i̷k̷ ̷j̷a̷r̷i̷ yg penting harga ongkosnya ga naik lagi.
Karena ga sebanding
ama pelayanannya yg semakin buruk:
- AC nya ga kerasa
- Suka ga kebagian tempat duduk (rameee)
- Lama nunggu di halte, busnya kurang banyak
Untuk informasi lebih lanjut mengenai Transmusi bisa di klik:
atau
0 Komentar